Total Tayangan Halaman

Selasa, 15 Februari 2011

Dialek Kota Cepu


Dialek masyarakat Cepu yang terkenal adalah sebagai berikut: - em = mu (bahasa Indonesia). Contoh: Bukuem = Bukumu, dll - leh = toh (bahasa Indonesia). Contoh: Piye leh iki? = Gimana toh ini? - mboyak, sutoh = masa bodoh (bahasa Indonesia)

Pola hidup masyarakat Cepu cenderung konsumtif.

Cepu memiliki jenis sayuran yang sangat beragam, dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Misalnya sejenis tumbuhan temu kunci yang lalu dijadikan masakan sayur. Tumbuhan ini terdapat di hutan-hutan jati, buah sejenis mentimun yang disebut krai oleh masyarakat setempat, daun kedondong sebagai bahan sayur, dan kepompong ulat pohon jati yang dimasak dengan cabe sebagai makanan favorit, selain nasi pecel.


Kota yang terletak diantara perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini juga dialiri oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa. Di Cepu dikenal musim pladu' 'yaitu masa dimana ikan-ikan mabuk dan mengapung dan menepi ke pinggir sungai karena air keruh akibat hujan. Ikan-ikan yang sering dijadikan tangkapan adalah ikan bethik dan ikan wader. Dahulu masa ini dijadikan andalan menutupi kebutuhan gizi keluarga sekaligus sumber rezeki, namun sekarang musim ini jarang terjadi. Hal ini dikarenakan adanya perubahan ekosistem di hulu maupun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.

Beberapa instansi yang keberadaannya mendominasi Kota Cepu yaitu PT Pertamina EP, Pusdiklat Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), Sekolah Tingi Energi dan Mineral DESDM dan Perum Perhutani. Perekonomiannya ditopang oleh masyarakat yang berprofesi sebagai PNS. Para pendatang juga berperan besar pada laju perekonomian kota Cepu. Cepu bisa dikatakan sebagai miniaturnya Indonesia. Banyak pendatang dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang datang untuk bekerja sebagai PNS, ikut diklat di Pusdiklat Migas dan STEM Akamigas, atau sebagai pedagang. Pertaniannya merupakan sawah tadah hujan, hanya sebagian kecil yang berada di tepi Bengawan Solo memakai irigasi. Kayu jati semakin susah ditemukan di Cepu akibat penebangan hutan pada masa awal reformasi. Tata kotanya kurang bagus, namun saat ini sudah mulai dibenahi seiring dengan adanya Blok Cepu. .

Dibandingkan dengan ibu kota kabupatennya, Blora,justru Cepu lebih maju dan lebih ramai. Di pusat kota Cepu terdapat taman yang masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama TAMAN SERIBU LAMPU (ONE THOUSAND LAMPS PARK), ini karena taman tersebut terdapat dipasang lampu untuk penerangan taman.Pada malam hari taman ini selalu ramai dikunjungi masyarakat.Ruang Publik ini merupakan sarana hiburan tersendiri bagi warga Cepu, karena di taman ini banyak dijumpai pedangan makanan, pakaian, mainan anak atau sekedar mencuci mata.

Dengan dinamisnya kota Cepu, walau statusnya sebagai kota Kecamatan, memungkinkan bila kota Cepu dirintis menjadi kota PERDAGANGAN atau bahkan naik strata sebagai daerah yang secara administratif mempunyai otonomi sendiri karena faktor SDM dan letak Geografis kotanya. Kota kopi klothok ini letaknya strategis karena sebagai persimpangan ke kota-kota lain di sekitarnya yaitu Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Blora, Rembang, dan sebagainya. Dan ini sangat kungkin karena dimasa mendatang akan dibukanya perusahaan minyak bumi EXXON MOBIL. Untuk itu, mengharapkan kehadiran para investor untuk menggarap kota Cepu.

Selaras dengan kemajuan di bidang ekonomi, dunia pendidikan di Cepu juga telah mengalami perkembangan yang pesat tidak kalah dengan kota kabupaten. Kemajuan pendidikan ini berupa adanya salah satu SMP yang telah memiliki status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). SMP 3 Cepu saat ini merupakan satu-satunya sekolah negeri di Cepu yang telah memiliki status RSBI, dan akan memulai program RSBI-nya pada tahun pelajaran 2009 / 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar